Home

Another stupid story. I made this last year. Well, actually I would send it to another blog but I think it’s not good enough for publicity. Anyway Yunho is always perfect. Much laf for Jung ❤ *smooochh*

Happy Reading!

Cast: Jung Yunho, Hyun Hana, Kris Wu
Words count: 1900- words

***

Home

Yunho, pria 27 tahun itu adalah kekasihku. Yunho dengan segala kesempurnaan yang ada dalam dirinya memilihku. Aku wanita yang selalu ditolak pria tapi justru dipilih Yunho. Entah apa yang salah dengannya. Yunho adalah seorang manajer perusahaan. Dia memiliki semuanya, ketampanan, otak yang cemerlang, ketenaran, tubuh yang super indah, perilaku yang begitu sopan, orang-orang yang menghormatinya, ratusan wanita yang tergila-gila padanya, dan dia juga mapan. Dalam skala 1-10 aku memberinya nilai 10.

Satu hal yang selalu menjadi pertanyaanku, mengapa Yunho memilih gadis kuliahan berusia 19 tahun sedangkan begitu banyak wanita dewasa yang mendambanya. Aku yakin ada sesuatu yang salah dengan otak Yunho. Aku mengenal Yunho melalui rekan kerjanya, Changmin yang kebetulan adalah seniorku sejak SMA.

Saat SMA aku pernah dipermalukan anak kelas A –kelas unggulan- yang sangat tampan. Dia menertawakanku di depan ratusan teman-temanku. Saat itu aku memberinya hadiah di hari ulang tahunnya. Aku sudah menyukainya sejak kami duduk di SMP. Sayangnya, dia selalu menolakku. Tapi dengan bodohnya aku masih terus mengejarnya. Setelah kejadian itu, aku menangis di kamar mandi. Aku tidak sadar kamar mandi itu adalah kamar mandi pria. Changmin menemukanku pingsan di depan wastafel. Begitulah ceritanya. Sejak saat itu aku dan Changmin menjadi teman baik. Kufikir aku akan jatuh cinta padanya seperti pada drama-drama picisan itu tapi nyatanya tidak. Changmin hanyalah teman baikku dan beruntunglah Minchan yang mendapatkan hati pria itu.

***

Hari ini Yunho makan pagi di rumahku, seperti biasanya. Yunho selalu makan bersama dengan keluargaku di pagi hari, kemudian mengantarku ke kampus sebelum pergi ke kantornya.

“Yunho,” panggilku saat kami berdua sudah berada di perjalanan.

“Hm?” Dia masih sibuk menyetir.

“Aku mau membicarakan yang kemarin malam,” lanjutku kesal.

“Tidak usah dibahas. Oke? Aku minta maaf.” Dia sempat memandangku sekilas kemudian kembali sibuk menyetir.

Aku membuang muka menatap keluar jendela. Satu hal yang membuatku membenci Yunho adalah dia terlalu dewasa. Kami tidak pernah bertengkar selama hampir dua tahun bersama. Yunho selalu membiarkanku menang. Yunho selalu mengalah untukku. Sejujurnya itu menyenangkan tapi aku menjadi terlihat seperti anak kecil yang merepotkan. Aku benci Yunho karena setiap kali aku mau minta maaf dia justru lebih dahulu melakukannya padahal jelas-jelas itu kesalahanku.

Aku sudah hampir menangis kalo saja Yunho tidak menyadarkanku bahwa kami sudah sampai.

“Benar sampai sini saja?” tanya Yunho agak khawatir. Biasanya aku diantar sampai depan fakultas tapi hari ini aku memintanya berhenti di depan gerbang utama saja.

“Ada yang harus kuselesaikan dulu,” jawabku. Masih tidak mau menatap matanya. Bisa-bisa aku benar-benar menangis. Aku mengambil tasku sementara Yunho membukakan pintu mobilnya untukku.

“Terima kasih,” ucapku. Memaksakan senyum.

Yunho menutup pintu lalu memelukku dan mencium puncak kepalaku sambil membisikkan, “Aku mencintaimu.”

“Aku juga,” balasku sebelum berjalan masuk tanpa memandangnya lagi.

Aku mendengar suara mobilnya menderu menjauh dan aku menghembuskan nafas. Akhirnya aku menangis juga.

“Aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya,” ucap seorang pria sambil merangkulku.

Aku baru saja keluar dari ruang administrasi dan pria itu Kris. Kris adalah cinta pertamaku.  Ya, dia adalah orang yang menolakku berkali-kali. Sejak aku bersama Yunho, Kris justru mendekatiku. Dulu aku tidak pernah peduli namun sejak hubunganku dan Yunho menjadi tidak nyaman, mau tidak mau aku menerima kehadiran Kris. Oke aku gadis jahat yang suka berselingkuh yang tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Terserah menamaiku apa tapi aku memang masih menyukai Kris.

“Kau tau kan dia kekasihku,” balasku datar.

“Kekasih yang tidak pernah mencium kekasihnya. Dia kekasihmu atau kakakmu? Atau justru ayahmu?” sindirnya.

Yunho memang tidak pernah menciumku. Ciuman pertama kali adalah saat kami jadian setelah itu Yunho tidak pernah menciumku. Yunho hanya mencium puncak kepalaku dan memelukku. Yunho juga tidak suka kami bermesraan di tempat umum atau di depan orang tuaku. Yunho sangat-sangat berhati-hati dalam melakukan skinship denganku. Paling umum, Yunho hanya menggandengku. Bermanja-manja di lengannya saja aku tidak berani. Ah, benar kata Kris aku ini kekasih apa adiknya sih.

“Diamlah. Kau menyebalkan.” Aku memukul dada Kris dengan bukuku sebelum berjalan mendahuluinya.

***

Aku masih ingat saat pertama kali Yunho mengajakku ke kantornya. Semua wanita-wanita itu bertingkah ramah padaku dugaanku mereka menganggapku sebagai adiknya. Namun saat Yunho mengenalkanku sebagai kekasihnya semuanya menatapku tajam. Mereka melihatku dari atas sampai bawah, menunjukkan pandangan tidak suka kemudian kembali ke mejanya masing-masing. Beberapa dengan terang-terangan menyindir bahwa aku tidak sesuai harapan mereka, bahwa seharusnya kekasih Yunho jauh lebih baik dariku. Yang lebih penting adalah bahwa aku tidak pantas berada di sisi Yunho. Yunho hampir saja menampar wanita itu, tapi kemudian dia ingat bahwa dia adalah pria.

Aku sangat merindukan Yunho yang membuatku merasa seperti akulah wanita paling beruntung di dunia. Aku sangat merindukan saat-saat Yunho bersikap dramatik. Yunho si Pria Idaman.

Dan di sinilah aku berdiri. Di depan rumah Kris. Sudah beberapa bulan aku berselingkuh dengan Kris. Tanpa menimbulkan satu kecurigaan pun. Aku memang egois dan serakah nyatanya aku masih tidak bisa menolak pesona Kris. Walaupun aku juga tahu bahwa Kris juga berkencan dengan wanita lain.

“Maaf berantakan,” ucapnya mengomentari pandanganku terhadap kamarnya. Aku tersenyum meremehkan.

“Kau mau minum apa?” tanyanya lagi.

“Aku mau mengerjakan PR lalu pulang.”

“Mengerjakan PR atau menemui selingkuhanmu?” godanya.

“Aku tidak berselingkuh.”

“Kau sangat munafik, Nona Hyun.”

“Memangnya kau tidak, Tuan Wu?”

Kris mencium pipiku sebelum keluar dari kamar dan membawa senampan penuh berisi camilan dan minuman.

Malam harinya aku pulang diantar olehnya. Tepat di depan rumahku dia mengatakan dia mencintaiku. Aku hampir membekap mulutnya karena Yunho sedang ada di dalam. Tapi dia tersenyum menyeringai lalu berlalu dengan motor balapnya.

“Siapa?” tanya Yunho dari pintu teras.

“Teman kuliah. Kami baru saja selesai menyelesaikan proyek Dosen Min yang super galak itu. Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang,” jawabku. Aku bertingkah seolah tidak ada yang salah.

“Kenapa tidak memintaku menjemputmu?” tanya Yunho lagi. Mengikuti menuju kamar.

“Kufikir kau sedang sibuk. Kau sendiri juga tidak bilang kalau mau ke sini.”

Yunho mengacak-acak rambutnya yang tidak gatal.

“Aku mau tidur. Kau mau menemaniku?” tanyaku.

“Tentu-tentu.” Yunho kemudian beranjak menuju tempat tidur dan duduk di sana sambil membaca buku. Kadang aku lupa betapa tampannya Yunho.

Dan malam itu ditutup dengan percakap panjang dengan Yunho sebelum dia menyelimutiku kemudian mencium keningku dan mengucapkan selamat malam. Masih tidak ada ciuman tentu saja.

***

Hari ini aku berniat berselingkuh lagi dengan Kris. Kami akan berkencan di musim gugur. Tapi sepertinya musim dingin tahun ini datang lebih awal karena beberapa pohon sudah kehabisan daunnya. Udara juga begitu menyengat tulang-tulangku. Kris sudah terlambat. Benar-benar anak itu.

Aku berjalan menuju kedai kopi di seberang jalan. Aku butuh sesuatu yang menghangatkanku. Aku mendapatkan kopi dan kembalianku tapi tiba-tiba sekeping kembalianku terjatuh. Aku mengikutinya kemudian berjongkok untuk memungutnya. Tapi aku mendapatkan pemandangan yang menyesakkan dada saat berdiri kembali.

Aku lebih dari yakin bahwa pria yang sedang berjalan itu adalah Kris. Bukan, bukan Kris yang membuatku sesak tapi kejadian saat dia mencium wanita itu. Dia Moon Ah Ran, mahasiswa seni yang menjadi model. Biar pun aku tidak bisa dibilang jelek tapi Ah Ran jauh lebih cantik dariku. Bagaimana bisa Kris mengenal Ah Ran? Bagaimana Ah Ran mau berkencan dengan Kris? Bukankah Ah Ran sudah punya kekasih?

Walau pun aku dan Ah Ran tidak dekat tapi kami mengenal satu sama lain. Aku tau banyak tentang Ah Ran karena teman sekelasku ada yang tergila-gila padanya. Tapi bagaimana bisa Kris dan Ah Ran. Aku tidak bisa menerima kenyataan ini. Aku tau Kris memang berkencan dengan gadis-gadis lain tapi tidak dengan Ah Ran. Tidak bisa begini! Kris sudah bilang dia menyukaiku dan dia ingin aku putus dengan Yunho. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku? Bukankah seharusnya kami sedang berkencan saat ini?

Ah Ran melambaikan tangan pada Kris dari dalam mobilnya. Dan Kris membalasnya. Sungguh menyakitkan melihat pemandangan ini. Kris menaiki motornya menuju taman tempat kami seharusnya bertemu tadi. Aku bisa melihatnya mencari-cari. Apa yang harus kulakukan. Apa aku harus menemuinya? Haruskah aku menanyainya soal kejadian tadi? Atau aku harus berpura-pura tidak terjadi apa-apa? Kepalaku benar-benar pusing dan semuanya seperti berputar-putar sangat cepat di kepalaku.

“Hyun Hana!” seseorang berteriak. Dan memeluk tubuhku yang hampir jatuh. Kaki-kakiku gemetaran dan aku merasa kebas.

“Yun… Yunho?” tanyaku. Aku tentu sangat hafal dengan suara Yunho. Apa yang dia lakukan di sini? Kenapa dia juga ada di sini? Bagaimana jika dia tahu tentang kencan ini? Apa yang harus kulakuan? Aku ketakutan dan aku menangis.

“Aku benar-benar akan menghajar pria itu!” Yunho mengatakannya dengan penuh amarah.  Belum pernah aku melihat Yunho sebegini marahnya.

Yunho menyuruhku menunggu di dekat mobilnya di seberang taman dan dia mencoba menyeberangi jalan. Kris masih tidak menyadari keberadaan kami. Tidak ada gunanya juga Yunho menghajar Kris, Kris bukan kekasihku. Aku berlari mendekati Yunho dan meraih tangannya.

“Kita pulang saja ya?” pintaku. Masih penuh dengan air mata. Yunho menimbang sesaat sebelum menuntunku ke mobilnya.

Dia tidak menjalankan mobilnya karena aku masih menangis. Yunho pasti akan memutuskanku. Dia pasti sangat kecewa padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku benar-benar kalut.

“Kalau kau tidak berhenti menangis aku benar-benar akan menghajarnya,” ucap Yunho.

“Maafkan aku,” ucapku. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan lagi. Yunho pasti sudah tahu. Yunho masih diam. Tak bergeming. Dia tidak menatapku sedikit pun. Membuat tangisku pecah kembali.

“Aku tahu aku egois dan serakah tapi  maafkan aku,” lanjutku.

“Aku sudah tahu sejak lama,” kata Yunho. Pernyataan itu menohok hatiku lebih dalam dari apa yang terjadi hari ini.

“Kenapa kau tidak marah padaku? Kenapa kau berpura-pura semua baik-baik saja?” tanyaku gemetar.

“Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Harusnya aku marah dan memutuskanmu. Aku sakit hati itu jelas tapi setiap kali melihatmu rasanya aku tidak tega. Tidak, aku tidak bisa melepaskan gadis ini. Aku akan melakukan apa pun selama dia bahagia.” Yunho mengucapkannya seolah-olah dia sedang berbicara dengan orang lain. Dan aku sangat naïf tidak menyadari betapa Yunho sangat mencintaiku.

“Maafkan aku,” aku kembali terisak.

“Aku yang seharusnya minta maaf. Aku baru sadar bahwa aku terlalu membosankan. Aku seharusnya menjadi pria yang lebih baik untukmu. Maafkan aku. Tapi kumohon, beri aku kesempatan untuk memperbaiki diri,” ucapnya bersungguh-sungguh. Matanya menatapku tajam.

“Jangan pernah lagi meminta maaf atas kesalahan yang kulakukan. Itu membuatku merasa seperti anak kecil yang merepotkan.”

“Hyun Hana, aku tidak direpotkan. Aku tidak pernah merasa direpotkan dan aku tidak pernah menganggapmu seperti anak kecil. Kau ini lucu sekali.” Yunho menangkupkan kedua tangannya di sekeliling wajahku. “Dengar, kau wanitaku. Kau wanita yang sangat hebat. Dan aku sangat mencintaimu,” lanjutnya.

“Aku juga mencintaimu.”

Detik kemudian Yunho memberikan apa yang kuinginkan selama ini. Membiarkanku dimabukkan oleh rasa manis pada bibirnya. Aku sangat suka Yunho! Sangat suka!

“Aku akan memutuskannya,” kataku pada Yunho.

“Aku tidak memaksamu.”

“Aku lebih mencintaimu.”

“Memang seharusnya begitu.” Yunho terkekeh. “Senang mendengarnya,” lanjutnya.

Yunho menggenggam tanganku erat-erat sebelum membiarkan roda mobil berputar. Dan kemana pun Yunho membawaku aku dengan senang hati menurut. Selama ada Yunho. Ya, satu-satunya pria sempurna di dunia ini sudah menjadi milikku. Maaf sekali jutaan wanita di dunia, aku tidak akan melepaskannya untuk kedua kalinya.

Yunho menatapku dengan penuh cinta. Akhirnya aku menyadari bahwa selama ini aku sudah berada di rumah. Dan tatapan Yunho membuatku ingin pulang. Pulang ke rumah setelah perjalanan yang terlalu jauh. Di mana Yunho berada di situlah rumah bagiku.

KKEUT

Catatan:

Setelah dimabukkan oleh pesona Yunho selama beberapa pekan terakhir akhirnya saya nulis ff Yunho! Di tengah kesibukan tes kenaikan kelas yang bikin saya tidur 4 jam sehari, ff ini seperti penyegaran buat saya. Dan Yunho dengan segala pesonanya berhasil bikin saya meleleh. Dan sekali lagi saya tidak selingkuh dengan Yunho. Saya masih istri sah Changmin. Tapi Changmin sedang tidak ingin jadi actor jadi ya saya minta tolong bang Yunho aja =)) Ah, seneng semalem sebelum saya nulis ff ini, ada fanmeet Jejung yang dipenuhi sama drama. Jejung pasti kangen Yunho. Dan saya terus berharap semoga saja mereka bisa kembali berlima ❤ AKTF!

5 thoughts on “Home

  1. Meskipun aku baru pertama kali baca fanfic kamu, ceritanya bagusss… alurnya gak loncat-loncat n gak bikin bingung juga. suka dehhh…. ❤ ❤
    lain kali bakalan sering-sering mampir ke sini

    • halo makasih udah mampir lagi ke siniiii <3333
      iya aku berusaha sebaik mungkin buat bikin fic enak dibaca. untung berhasil.
      iyaaa sering sering aja ya ;))) sekalian bawa temen /maunya/ /kemudianditendang/

  2. halloo!! ceritamu bagus, aku merasa sifat asli yunho memang sedikit banyak seperti yg kamu gambarin di ff kamu ini. hehe
    seneng deh kamu mau nulis tentang yunho, yunho itu biasku 🙂
    btw kamu OT5 juga? 😀
    keep writing yaaa, bikin cerita tentang yunho lebih banyak lagi kalo bisa. sama changsoo nya juga jangan lupa 🙂

    • halo thankyou udah mampirrr 키스
      iya aku OT5. banget ;; Oh Jung biased. sebenernya aku lebih suka cerita Yunho di Secuil Romantisme sih /lahhh tapi aku emang bikin ini dengan observasi mendalam terhadap Yunho /gelundung/
      aih, changsoo. iya besok ada changsoo doain aja besok ada waktu buat publish u,u anyway kamu sages ya? aku sering liat di wp sebelah

  3. lagi nyari ff yunho yg straight muncul deh wp ini hehe.
    disini karakternya yunho langka, biasanya karakternya dia angkuh, pemarah, kasar, pemaksa dll. tapi disini dia penyabar banget ampunnnnn, cintanya tulus, bener2 cowo idaman :’)

Leave a reply to ratnacassiopeia Cancel reply