Suatu Malam

Genre : Romance
Cast : Aku dan Dia

***

Malam ini indah. Bulan ada di timur sana. Bersinar terang. Bintang-bintang ada di atasku. Sungguh aneh mengingat pagi tadi hujan turun. Aku mengendarai mobilku. Menembus barisan angin yang bergerak berlawanan. Tersalip-disalip oleh motor, mobil dan bus lainnya. Dingin, cepat, sendirian. Aku suka.

Tapi di sana, di tepi jalan, mataku menangkap sosokmu yang memasuki mobilmu. Kemudian memacunya ke arah yang sama. Untung saja jalan ini hanya searah! Kau memacu mobilmu beberapa meter di depanku.

Tapi aku tak bisa mengejarmu. Tidak. Tunggu aku. Jangan pergi. Aku akan mengejarmu. Mengalahkan mobil-mobil dan motor-motor sialan ini!

Kau melaju cepat kemudian berhenti di persimpangan. Untuk pertama kalinya aku suka lampu merah! Aku meringsek sedekat mungkin ke samping mobilmu.

Kau tau betapa inginnya aku berteriak, terkikik atau terbahak-bahak. Aku tidak peduli kalau orang-orang ini menganggapku gila. Tapi aku tak mau kau menganggapku memalukan.

Kau kan tidak tau betapa gatalnya tanganku ingin mengetuk jendelamu. Membuatmu mentapku untuk sekian detik saja. Sekedar ingin menyapamu “Hai, aku mencintaimu”
Oke baiklah. Aku mengurungkan niatku. Sungguh, egoku jauh lebih menguasaiku saat ini.

Dan klakson mulai dibunyikan sahut menyahut. Sial! Sejak kapan lampu menjadi hijau! Kenapa harus hijau? Aku kan masih mau mengagumimu yang dengan tampannya duduk dibalik kemudi.

Kita berjalan beriringan. Aku berusaha terus berada di sebelahmu. Seperti inilah kita seandainya berjalan menuju altar. Beriringan. Eh tidak, bukan. Kau kan bakal menyambutku di altar. Tampan, acuh tak acuh, indah. Menanti calon istrimu, aku.

Kita menembus jalanan. Lampu-lampu di kanan-kiri jalan, orang-orang dengan kesibukannya masing masing, kendaraan lain yang berusaha menyaingi kita, seperti iri atas kemesraan mobil kita. Aku cinta malam ini! Rasanya aku ingin mencium malam ini, menjadikannya milikku selamanya. Yea seandainya saja kau tidak berada di dekatku, menyadarkanku bahwa ada kau yang lebih kucinta.

Sabar sayang, kita masih harus mengikuti jalan panjang ini. Bersama deru mesin yang mengiringi, dan romantisme malam yang menghibur hati.

Oh sayangnya, aku hanya bisa sebatas ini. Sebatas mengagumi dan menguntitmu.